Film animasi produksi Illumination Entertainment dan didistribusikan oleh Universal tersebut, saat memang mendapat perhatian besar dari pecinta film. Despicable Me 2 bahkan disebut akan menang mudah di persaingan box-office dari Lone Ranger produksi Disney.
Film arahan sutradara Pierre Coffin (putra kandung penulis novel kawakan Indonesia, NH. Dini) dan Chris Renaud ini memang terkenal karena sosok mahluk lucu dan menggemaskan berwarna kuning, minion.
Karakter yang berasal dari bahasa Perancis, mignon yang berarti lucu atau menggemaskan tersebut, digambarkan sebagai mahluk pekerja, periang dan sering melakukan kenakalan. Kepopuleran karakter ini terbukti dari larisnya berbagai produk yang menampilkan minion.
Berikut 5 hal yang perlu Anda ketahui tentang para minion, agar Anda tahu lebih dekat dengan karakter menggemaskan ini.
1. Karakter Para Minion di Despicable Me 2 disuarakan oleh duo sutradara
Sedikit yang tahu bahwa duo sutradara, Pierre Coffin dan Chris Renaud, adalah pengisi suara para karakter minion di Despicable Me 2. Coffin-lah yang pertama kali mengajukan diri kepada pendiri Illumination Entertainment, Chris Meledandri.
"Saya berkata pada Chris Meledandri untuk membiarkan saya mencoba (menyuarakan minion). Hanya untuk uji coba, sebagai petunjuk bagi siapapun yang akan merancang suaranya nanti.." . Lalu ketika sang bos Illumination mendengarnya, ia langsung menunjuk Coffin sebagai pengisi suara.
2. Bahasa para minion adalag pencampuran antara bahasa Perancis, Spanyol ….dan nama makanan!
Tentu Anda bertanya-tanya bahasa apa yang diucapkan oleh para minion. Bahasa tersebut terdengar aneh, kocak, dan sesekali terdengar kata dalam Bahasa Inggris. Coffin mengakui bahwa ia mencampur berbagai bahasa dunia untuk mendapatkan "bahasa resmi" bangsa minion.
Coffin mengatakan ia mencampur bahasa India, Perancis, Inggris, Spanyol dan Italia. Namun, ia dan Chris Renaud juga menambahkan beberapa nama makanan. Contohnya bahasa minion " poulet tiki masala", yang sebenarnya merupakan Bahasa Perancis yang berarti masakan berbahan ayam ala India.
3. minion berubah warna menjadi ungu dan jahat dalam Despicable Me 2
Diceritakan di film in ada seorang karakter jahat yang mencuri sebuah serum, dimana serum tersebut bisa merubah sebuah spesies menjadi mahluk jahat. Sang penjahat lalu menculik para minion untuk dijadikan uji coba, yang berhasil membuat mahluk lucu tersebut berubah warna menjadi ungu, berambut kusut masai, memiliki taring dan suka meleletkan lidah.
Menurut produser Janet Healy, konsep minion jahat memang dibuat sebagai antitesis minion baik. Bila minion baik berwarna kuning dan berkepala botak, maka minion jahat berwarna ungu dan memiliki rambut. Warna kuning dan ungu juga ternyata merupakan warna yang saling berlawanan dalam susunan spektrum warna.
4. Serial kartun Looney Tunes menjadi inspirasi minion jahat.
Diakui oleh Chris Renaud bahwa ide minion jahat diinspirasi oleh salah satu episode Looney Tunes saat si burung cerewet Tweety meminum ramuan Jekyll-Hyde, lalu berubah menjadi monster besar berbulu lebat.
Meskipun disebut sebagai minion jahat, tetapi jangan khawatir. Mereka tetap terlihat lucu dan menggemaskan.
5. Sandra Bullock dan Jon Hamm akan bergabung dalam film Minions.
Dengan sukses awal Despicable Me 2, bahkan sebelum film ini dirilis, maka Illumination Entertainment dan Universal Pictures sudah bersiap membuat kelanjutan kisah para minion.
Hebatnya kali ini para minion akan dibuatkan film sendiri yang, tentu saja, akan diberi judul Minions. Aktris peraih Oscar, Sandra Bullock, sudah dipastikan akan menjadi salah satu pengisi suara . Juga aktor yang populer lewat serial Mad Men dan 30 Rock, John Hamm, juga akan turut menjadi pengisi suara.
Belum diketahui apa cerita film yang akan dirilis pada 19 Desember 2014 mendatang tersebut. Andaikan Bullock menjadi pengisi suara salah satu karakter minion, tentu Anda penasaran akan seperti apa jadinya , bukan?
Terima Kasih..
Despicable Me 2
Despicable Me 2 memang tidak sebaik film pertamanya. Namun, film produksi Illumination Entertainment ini tetap menawarkan keceriaan dan humor yang membuat Anda terbahak-bahak, serta sesekali diselipkan family values yang membuat film ini terasa hangat.Film pertamanya yang dirilis pada tahun 2010 menjadi sebuah sukses tak terduga dari studio yang masih relatif baru, tentu saja bila dibandingkan dengan Disney, Pixar, ataupun DreamWorks yang sudah punya sejarah animasi lebih lama.
Yang membuat Despicable Me sukses kala itu adalah bahwa ceritanya mengambil pendekatan tak lazim yang biasanya dilakukan oleh film animasi lain. Alih-alih menyuguhkan formula from zero to hero, Despicable Me justru mengangkat tema villain to hero, tokoh utamanya merupakan penjahat kawakan yang insyaf dan menemukan kebaikan, sehingga lalu berubah menjadi pahlawan.
Pendekatan tersebut di atas, ditambah dengan karakter animasi yang unik, membuat film pertamanya menjadi segar. Timing komedi, yang kebanyakan hadir dari kekonyolan karakter "manusia" dan para minions yang menggemaskan, menjadi nilai tambah yang membuat filmnya digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Lewat suara yang khas dalam menggumamkan bahasa Inggris dengan pelafasan dan suara jenaka, serta bertingkah laku seenaknya, para minions yang berwujud serupa tersebut bisa membuat Anda terbahak-bahak. Fungsi para minions sebagai pembantu dan pekerja karakter Gru (disuarakan Steve Carrell), tetap dipertahankan.
Ya, Gru tentu saja kembali bersama tiga anak asuhnya, Margo (Miranda Cosgrove) yang semakin dewasa, Edith (Dana Gaier) si tengah yang tomboy dan badung, serta si bungsu nan lucu Agnes (Elsie Fisher), yang kini menjadi sebuah keluarga harmonis.
Gru sekarang bukan lagi penjahat yang terobsesi menjadi pencuri bulan. Ia kini menjadi sebuah pria dewasa penyayang keluarga dan beralih profesi sebagai pengusaha jelly dan selai. Gru berusaha menjadi yang terbaik untuk tiga anak asuhnya, bahkan menjadi peri baik hati demi pesta ulang tahun Agnes.
Dr. Nefario (Russel Brand), pun kembali. Ilmuwan berlogat Inggris kental yang bak Q dalam serial James Bond ini, tidak lagi bertugas menciptakan senjata untuk aksi jahat Gru. Nefario, bersama para minions, bertugas menciptakan mesin pembuat selai dan jelly (yang seharusnya) enak, meskipun para minions pun memuntahkan produk ciptaannya.
Nefario tak bahagia dengan keadaan terbalik ini. Ia sesungguhnya merindukan aksi kejahatan menempuh bahaya, seperti yang dilakukan Gru dahulu. Namun, Gru meyakinkan bahwa hidupnya sekarang berubah dan memproduksi selai, serta jelly adalah pilihan terbaik.
Namun, godaan Gru untuk kembali beraksi tidak lantas berhenti sampai di sini. Munculnya seorang penjahat yang beraksi menggunakan kapal magnet dan lalu mencuri sebuah serum berbahaya, membuat sebuah organisasi bernama Anti-Villain League (AVL) atau liga anti kejahatan, membutuhkan seseorang dengan track record kejahatan seperti Gru untuk menangkap si penjahat.
Tidak ada yang lebih baik dari penjahat yang berhasil mencuri bulan, bukan?
Lantas bertemulah Gru dengan sosok pemimpin AVL bernama lucu, Silas Ramsbottom (Steve Coogan) bersama asistennya seorang wanita slebor, bernama Lucy Wilde (Kristen Wiig). Gru dan Wilde lantas mendapat informasi bahwa sang penjahat bermukim di sebuah pusat pertokoan (mall) dan menyamar sebagai salah satu pemilik toko.
Misi tersebut harus berhasil, karena sang penjahat menyimpan sebuah serum yang bisa mengubah suatu spesies menjadi sebuah mesin pembunuh berbahaya. Gru dan Wilde pun menemukan beberapa tersangka, di antaranya pedagang masakan Meksiko bernama Eduardo Perez (Benjamin Bratt) dan pedagang wig berbangsa Jepang, Flyod Eagle-san (Ken Jeong).
Gru mencurigai bahwa Perez adalah El Macho, seorang penjahat yang mempunyai reputasi menakutkan pada masa lalu. Belum lagi Gru menemukan jawaban, sang putri tertua-Margo, justru jatuh kasmaran dengan Antonio Perez (Moises Arias) yang notabene putra dari Eduardo.
Masalah Gru bertambah berat, saat satu persatu para minions-nya ditangkap oleh sang penjahat, untuk dijadikan kelinci (atau minion?) percobaan yang nantinya akan melawan balik Gru. Belum lagi Dr. Nefario yang berhenti bekerja dengannya, demi bekerja dengan orang lain.
Lalu terpaparlah kejadian-kejadian spinonase, kejar-kejaran dan juga adegan romantis yang kocak dan mengundang tawa selama durasi kurang lebih 1,5 jam.
Di sinilah fungsi lain dari karakter Wilde (Kristen Wiig) yang dianggap, setidaknya oleh Agnes dan para minionsi, sebagai sosok yang tepat untuk Gru. Karakter Wilde dihadirkan untuk membawa kehidupan Gru ke tingkat yang lebih lanjut, di mana ia menjadi kepala keluarga yang sempurna.
Karakter Wilde sendiri merupakan pengejawantahan karakter Kristen Wiig. Gerak tubuh, tindakannya yang slebor, hingga caranya mengucapkan dialog sangat lekat dengan karakter Wiig di Bridesmaids ataupun acara sketsa populer Saturday Night Live.
Kehadiran Wilde, bersama Eduardo Perez dan Flyod Eagle-san, melengkapi koleksi karakter konyol demi menciptakan nuansa humor slapstick yang bertebaran di sana-sini.
Ya, Despicable Me 2 menawarkan lebih banyak adegan slapstick ketimbang film pertamanya. Naskah garapan Cinco Paul dan Ken Daurio yang juga menggarap naskah film pertamanya, memberikan ruang besar untuk terciptanya humor slapstick dan dialog yang menyerempet ke humor dewasa.
Bagaimana tidak, di Despicable Me 2 adegan jatuh dari ketinggian, memukul kepala, menyesakkan tubuh ke bagasi mobil, hingga dialog menertawakan nama Ramsbottom yang berkonotasi "pantat" menjadi lebih marak di sini. Pada satu titik, adegan dan dialog tersebut sebenarnya kurang pantas untuk audiens anak-anak.
Belum lagi maraknya karakter yang membuat Despicable Me 2 terdiri atas beberapa sub-plot, yang membuat film ini menjadi lebih riuh dari film sebelumnya. Diiringi dengan banyaknya montage dalam film ini, membuat informasi berjalan dengan cepat.
Hal tersebut lantas membuat penonton teringat akan gaya komedi animasi serial Looney Tunes, yang penuh dengan karakter "gila" dan humor slapstick, ditambah dengan lelucon berbau rasis.
Pada satu titik, pace cepat dan banyaknya humor slapstick dalam Despicable Me 2, membuat film ini terasa "lebih Amerika" dibandingkan film pertamanya. Film ini juga membuat kehilangan rasa "orisinalitas" yang diusung film pertamanya. Tidak ada lagi tema villain to become a hero atau memanusiakan penjahat seperti film pertamanya.
Namun untungnya duo sutradara, Pierre Coffin dan Chris Renaud, masih sadar akan kekuatan film pertamanya di segi penempatan waktu (timing) komedi yang tepat, sehingga membuat slapstick dan berbagai dialog humor menjadi efektif.
Beberapa adegan komedi, seperti saat Dr. Nefario yang lamban atau polah nakal para minions masih dipertahankan. Humor yang menertawakan tingkah sok cool Gru pun masih ada. Dan unsur komedi tersebut diselang-seling dengan berbagai adegan drama yang membuat nilai keluarga di Despicable Me 2 menjadi bersahaja.
Coba tengok adegan saat Gru berdialog dengan Agnes, sembari mereka duduk di tangga depan rumah di tengah hujan, membuat penonton merasakan hubungan ayah-anak. Pun saat Gru dan Margo yang sama-sama nelangsa akibat cinta, membuat film ini berhasil menggugah rasa simpati.
Kekuatan drama itu ditunjang pula oleh para pengisi suara yang pas memerankan karakter masing-masing. Ada pertautan emosi, yang juga terasa di film pertamanya dan membuat film ini cukup seimbang.
Atau desain motor Gru yang mengingatan akan desain batpod di The Dark Knight.
Despicable Me 2 juga menyelipkan berbagai referensi lagu, seperti lagu La Cucaracha, lagu tradisional rakyat Meksiko yang dulu sempat dinyanyikan oleh Ira Maya Sopha di tahun 1978 dan berganti dengan judul Sepatu Kaca. Melodi La Cucaracha terdengar saat Gru mencoba memecahkan kata sandi ruang rahasia karakter Eduardo Perez.
Juga terdapat parodi lagu I Swear milik All for One yang dinyanyikan secara jenaka oleh para minions dan berganti judul menjadi Underwear. Serta terdapat "penghormatan" kepada lagu dansa tahun 1979, Y.M.C.A yang dahulu dibawakan oleh kelompok Village People.
Tentu saja bintang dari setiap Despicable adalah para minions. Setiap tingkah polah Dave, Stuart dan kawan-kawan (meskipun sulit membedakan masing-masing dari mereka) mampu menimbulkan gelak tawa yang membahana.
Keimutan dan tingkah polah para minion-lah yang menjadi aphrodisiac dan magnet penonton film ini. Ada sedikit rasa sebal saat Gru seolah tak peduli dengan hilangnya para mahluk lucu berwarna kuning ini.
Seperti yang dijelaskan di awal resensi, Despicable Me 2 merupakan film animasi yang ditujukan untuk membuat penonton tertawa lepas dengan segala tingkah polahnya. Di saat film animasi-animasi dan adaptasi komik/novel rilisan tahun ini yang cenderung "lebih serius" secara tema dan cerita, kehadiran Gru dan para minions seolah menjadi pelepas penat yang pas disaksikan bersama teman atau keluarga.
Despicable Me 2 memang tidak "seorisinal" yang pertama, tapi tidak bisa disangkal kehadirannya tetap membuat ruangan bioskop dipenuhi gelak tawa membahana.
Bagaimana dengan presentasi 3D-nya?
3D-nya memberikan kedalaman tekstur karakter animasi, sehingga terkesan nyata. Tetapi memang bukan tipikal film animasi 3D yang "keluar" dari layar setiap saat. Namun, seperti di film pertamanya, pada end-credit scenes ada tiga minions lucu yang melakukan atraksi seolah-olah keluar dari layar yang membuat Anda ingin menyentuh mereka.
Selepas melepas kacamata 3D, Anda kemungkinan akan meminta lebih dan juga ingin mengoleksi boneka para minions yang lucu dan bertekstur lembut bak marshmallow itu.
Mindtalk |
Catfiz adalah messenger karya putra bangsa (PT Duniacatfish Kreatif Media). Setiap pengguna catfiz berhak mendapatkan sebuah PIN yang disebut Nomer Identitas Catfiz atau NIC. Aplikasi ini merupakan BBM-nya Android, karena diketahui bersama bahwa BBM itu untuk meng-invite seseorang harus menukar PIN BB dulu. Ini jejaring sosial "Catfiz" yang sudah diunduh di lebih dari 151 negara & pengguna aktif di 73 negara. 100% karya anak bangsa!
6. Amazing Concert
7. Icon Pop Quiz
Permainan ini menguji pengetahuan umum pemain tentang judul film dan serial televisi, karakter-karakter fiksi dan tokoh-tokoh terkenal di dunia. Pemain ditantang untuk dapat menjawab dengan benar, berdasarkan petunjuk gambar minimalis. Permainan kuis sederhana ini telah berhasil menduduki peringkat atas klasmen "Top Free" di App Store banyak negara di dunia. Bahkan sempat menududki dan bertahan di posisi 1 pada negara-negara seperti Inggris, Australia, Kanada, Filipina dan Indonesia. Dalam waktu satu bulan, Icon Pop Quiz telah dimainkan oleh 1,2 juta pengguna iOS di berbagai belahan dunia, di mana 25 ribu di antaranya adalah pemain dari Indonesia. Selain di iOS, game keren ini sudah tersedia di Andorid.
Bagaimana? Keren-keren banget kan aplikasinya? Indonesia gitu loh!
Dukung terus anak muda INDONESIA!
Terima Kasih
9 |
Meet The Robinsons |
Wall-E |
Yah, saya nontonnya baru 3 sih makanya reviewnya cuma dapat tiga film kartun saja. Jika kalian ingin menambahkan di komentar ya, ntar pasti langsung ditambah ke artikel ini.
Terima Kasih Telah Membaca.. :)
Kali ini, Gue bakalan ngebahas tentang tempat-tempat yang muncul
secara tiba-tiba di dunia dan Indonesia. Penasaran tempat apa saja itu? Lets check it out!
1. Kota Epecuen, Argentina
Kota Epecuen |
2. Bird Island, Jerman
Bird Island |
Brigadoon |
Jembatan di Pulau Kangean |
5. Pulau Karang, Madura, Indonesia
Pulau Karang |
6. Gunung Muncul di Maluku
Gunung Baru |
Pulau Berasap |
Facebook sebagai jejaring sosial no.1 di dunia sepertinya sudah kurang
inovasi dibanding pesaing-pesaingnya. Bayangkan saja, jika suatu hal
yang lagi nge-trend hasil inovasi suatu jejaring sosial pasti
ujung-ujungnya si Facebook bakalan nge-follow dan mengaplikasikannya. Sangat disayangkan saja, menjadi pelopor sosial media tetapi mengikuti jejak rival beratnya.
Di bawah in merupakan tampilan baru Facebook yang sduah dinikmati ole beberapa orang, tapi sayang saya belum diberi kesempatan untuk mencobanya. :( . Capture di bawah ini hasil copy dari btc-28.blogspot.com.
Terlihat bahwa tampilan menu tab nya lebih fresh dan elegan dari yang sebelumnya.
Penggantian nama Subscribe menjadi Follow untuk mengikuti status seseorang tanpa menjadi temannya juga sepertinya mengikuti Twitter karena kata "Follow" dirasa lebih familiar.
Ada banyak cara dalam peng-update status di Facebook, melalui beranda langsung atau dengan mengklik ikon post dan muncul pop up seperti gambar di bawah ini yang sudah diadopsi oleh Twitter sejak didirikan.
Jejak Twitter yang diikuti selanjutnya yaitu pemberian tanda centang berwarna biru untuk mem-verifikasi page atau halaman public figure yang asli. Jika di Twitter memakai Verified Profile maka di Facebook menggunakan Verified Page dengan tanda centang biru yang beda tipis.
Kita tunggu saja, mungkin Trending Topic yang juga salah satu fitur andalan Twitter juga akan diikuti oleh Facebook. Gambar di bawah ini merupakan prediksi MTN mengenai Trending Topic di Facebook.. :D
Tahu kan apa kabar terbaru dari negara
kita tercinta Indonesia ini. Bukan tentang kecelakaan Lion Air, tapi
lagi-lagi di dunia twitter. Iya! Kalian tahu pasti kan Presiden Republik
Indonesia ini akhirnya memiliki "KTP" di dunia twitter yang sering
disebut TweetLand itu.
6. Avatar pertama Pak Presiden.
13. Saat Akun SBY ini saya buka tadi pagi jumlah followers-nya 10ribu-an, siangnya 36ribu-an, dan dalam beberapa jam setelah pak SBY nge-tweet sekarang followers-nya hampir 300ribu (per tanggal 1301413 pukul 21:22) dan akan bertambah seiring waktu.
Nah itulah dia 13 fakta mengenai akun twitter resmi pak SBY. Kenapa diambil angka 13? Karena hari ini tanggal 13 dan tahun 2013.
Sumber
About This Blog
Blog Archive
-
▼
2013
(9)
-
▼
Juli
(9)
- 5 Fakta Yang Mungkin Tidak Anda Ketahui Tentang Mi...
- DESPICABLE ME 2
- 7 Aplikasi Anak Bangsa yang Mendunia
- 3 Film Kartun Tentang Masa Depan
- 7 Tempat yang Muncul Secara Tiba tiba
- Facebook Ikuti Jejak Twitter (Lagi!!)
- 13 Fakta Menarik Tentang Akun Twitter Resmi SBY
- 7 Robot Terpintar di Dunia
- 10 anime Jepang paling populer di dunia
-
▼
Juli
(9)